-->
gF6u0Vqh6RFrxd4GViiplRIajFJiSmm4Y0jpjNDw
Bookmark

Materi Membaca Non Sastra SMA/SMK LENGKAP

Materi Membaca Non Sastra

Assalamualaikum Wr. Wb.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas materi membaca Nonsastra. Ingin lebih tau materi membaca nonsastra? 

Mari kita belajar bersama di artikel kami tentang materi membaca Nonsastra. 

A. Makna Istilah

Makna istilah dapat berupa kata atau gabungan kata yang mengungkapkan konsep sesuatu (proses, keadaan, atau khas bidang tertentu).

Istilah dalam KBBI diartikan sebagai kata maupun gabungan kata yang menunjukkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat khas dalam bidang tertentu. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa istilah berbeda dengan kata. Kata dapat memiliki makna yang berbeda jika konteksnya berubah. Sedangkan istilah memiliki makna yang tetap atau khusus dalam bidang tertentu.

Istilah dibedakan menjadi dua jenis yaitu istilah khusus dan istilah umum. Pengertian dan contoh dari kedua jenis istilah ini sebagai berikut.

Istilah khusus, adalah kata yang pemakaian dan maknanya terbatas dalam suatu bidang tertentu. Misalnya: apendektomi, kurtosis, bipatride, dan pleistosen.

Istilah umum, adalah kata yang menjadi unsur bahasa umum. Misalnya: taqwa, anggaran belanja, penilaian, daya, dan nikah.

Istilah dalam Bahasa Indonesia bersumber dari kosakata bahasa Indonesia, bahasa serumpun dan bahasa asing.

1. Kosakata Bahasa Indonesia

Istilah dapat terbentuk dari kosakata Bahasa

Indonesia jika memenuhi syarat-syarat:

a. kata yang paling tepat, misalnya bea -cukai pajak.

b. kata yang paling singkat, misalnya perlindungan politik suaka politik.

c. kata yang berkesan baik, misalnya perempuan wanita.

d. kata umum yang diberi makna baru, misalnya peka peka cahaya.

2. Bahasa Serumpun

Istilah dapat terbentuk dari bahasa serumpun/daerah , jika memenuhi syarat-syarat:

a. Iebih cocok dengan konotasinya, misalnya istilah anjangsana, tuntas, jamban.

b. Iebih singkat dibandingkan Bahasa Indonesianya, misalnya istilah mawas diri, luwes, sandang pangan.

3. Bahasa Asing

Bahasa Indonesia banyak menyerap bahasa asing. Bahasa asing ini dapat dipertimbangkan membentuk istilah baru apabila memenuhi syarat:

~> Iebih cocok dengan konotasinya, misalnya profesional, kritik, kecaman, amatir

~> Iebih singkat dibanding terjemahan aslinya dalam Bahasa Indonesia, misalnya studi, diplomasi, dokumen

~> kemudahan dalam komunikasi antarbahasa, misalnya inflasi, bursa, satelit.

B. Kelompok lstilah

Memahami makna Istilah yang dipakai dalam suatu kalimat, kita harus tahu arti dan penggunaannya.

Ada dua kelompok istilah yaitu:

1. Istilah Umum, adalah istilah yang digunakan secara umum

Contoh: Adit berlangganan koran olahraga di agensibola.

Makna agensi adalah perwakilan dari suatu perusahaan media cetak yang menjadi perantara penjualan berbagai media cetak tersebut atau

toko khusus yang menyediakan berbagai majalah, koran, atau media cetak Iainnya (istilah umum).

2. Istilah Khusus, adalah istilah yang digunakan dalam bidang tertentu, misalnya: pertanian, ekonomi, kesehatan, industri, agama, hukum, dan lain sebagainya.

Contoh: Penjahat yang kejam itu pantas divonis hukuman mati.

Makna vonis adalah hukuman untuk seorang pelanggar hukum yang diputuskan hakim di sidang pengadilan (istilah bidang hukum).

C. Menemukan Ide Pokok

Paragraf merupakan kumpulan kalimat yang saling berkaitan dan membentuk satu ide pokok. Pada dasarnya Ide pokok, gagasan utama, gagasan pokok, dan kalimat utama itu sama, tetapi ada sedikit perbedaan pada kalimat utama. Kalimat utama terdapat pada satu kalimat utuh, sedangkan

ide pokok, gagasan pokok, dan gagasan utama itu merupakan inti dari kalimat utama.

Cara mencari ide pokok dalam satu paragraf: membaca kalimat pertama, kalimat kedua, dan kalimat terakhir pada paragraf tersebut.

Setelah dibaca, kemudian amati kalimat kedua. Apabila pada kalimat kedua terdapat kata tunjuk, kata ganti orang, dan kata pada kalimat pertama yang diulang pada kalimat kedua, maka ide pokoknya terdapat pada kalimat pertama.

Jika pada kalimat terakhir ada kata dengan demikian, maka dari itu, jadi. oleh karena itu. berarti ide pokoknya ada pada kalimat terakhir.

Syarat paragraf ada 2, yaitu sebagai berikut.

1. Koherensi
Koherensi berarti memiliki keterkaitan antarkalimat.

2. Kesatuan Kesatuan berarti dalam satu paragraf terdiri dari satu topik.

D. Menemukan Inti Kalimat

Inti kalimat adalah unsur-unsur inti dalam kalimat. Unsur-unsur tersebut wajib ada dan hadir dalam Sebuah struktur kalimat. Sebuah kalimat harus memiliki subjek (5) dan predikat (P). Jadi, inti kalimat adalah subjek dan predikat.

E. Menyimpulkan lsi Tersirat Teks

Simpulan adalah sesuatu yang disimpulkan atau pendapat terakhir berdasarkan uraian sebelumnya. Simpulan harus sesuai dengan isi paragraf. Simpulan informasi tersirat dalam paragraf dapat berupa maksud penulis, pandangan penulis, keberpihakan penulis, dan sebab akibat. Simpulan dapat diketahui berdasarkan Ietak gagasan pokok.

F. Kata Baku

Kata baku yaitu kata yang digunakan sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa dan sumber utama KBBI (Kamus Besar Bahasa indonesia).

Contoh:

Materi membaca Nonsastra SMK/SMA lengkap

G. Ringkasan Teks

Ringkasan/ikhtisar adalah singkatan cerita atau penyajian singkat dari suatu teks. Ringkasan memuat ide-ide pokok yang mewakili setiap bagian bacaan aslinya. Ringkasan disusun untuk mempermudah dan mempercepat seseorang dalam memahaml isi pokok teks. Inti tidak meninggalkan urutan dasar yang melandasinya. Dengan kata lain memangkas hal-hal yang lebih kecil yang meliputi gagasan utama bacaan, kerangka dasar masih tampak jelas.

Ciri-ciri ringkasan yaitu:

1. Inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan

2. Kerangka dasar masih tampak jelas

3. Gagasan utama menjadi Iebih ringkas

4. Tujuannya untuk memangkas gagasan

Langkah-langkah meringkas teks sebagai berikut.

1. Membaca secara cermat seluruh teks asli untuk menangkap seluruh informasi teks. Membaca tulisan asli terkadang tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan berkali-kali. Membaca seluruh teks asli bertujuan menemukan kalimat/ ide pokok mana yang harus diambil dan dijadikan ringkasan. Membaca tulisan asli juga dapat membantu pembuat ringkasan dalam mengambil simpulan dan intisari teks.

2. Menuliskan gagasan atau ide-ide pokok teks. Pada saat membaca seluruh teks, pembuat ringkasan harus mencatat dan menuliskan ide-ide pokok atau gagasan utama paragraf. Ide-ide pokok inilah yang menjadi bahan untuk membuat ringkasan.

3. Menyusun ide-ide pokok paragraf menjadi ringkasan teks. Setelah mencatat ide-ide pokok paragraf, pembuat ringkasan dapat merangkai dan menyusun ringkasan berdasarkan ide-ide pokok tersebut menjadi paragraf baru yang lebih singkat dari tulisan aslinya.

H. Mengomentari Pendapat yang terdapat dalam Teks

Mengomentari adalah memberikan ulasan atau tanggapan atas teks yang dibacanya (untuk menerangkan atau menjelaskan isinya). lsi komentar dapat berupa tanggapan, sanggahan, pendapat, pertanyaan. penolakan, dan persetujuan. lsi komentar dipandang tepat apabila sesuai dengan isi teks.

Tanggapan yang dikeluarkan hanya bersifat objektif dan disertai alasan logis. Ada beberapa unsur yang harus diperhatikan ketika mengemukakan tanggapan.

Cara mengemukakan tanggapan sebagai berikut.

1. Tanggapan berhubungan atau sesuai dengan peristiwa, masalah, ucapan, pendapat, atau gagasan yang sedang dibicarakan.

2. Tanggapan dapat mempercepat pemahaman masalah. penemuan sebab, dan pemecahan masalah.

3. Tanggapan tidak mengulangi pendapat yang pernah disampaikan peserta lain.

4. Disampaikan dengan kata dan kalimat tepat. Disampaikan dengan sikap terbuka dan sopan.

I. Menunjukkan Bukti dari Simpulan

Simpulan adalah sesuatu yang disimpulkan atau pendapat terakhir berdasarkan uraian sebelumnya. Menunjukkan bukti simpulan artinya menunjukan kalimat/pernyataan yang mendukung atau Kalimat/ pernyataan yang menjadi dasar penarikan simpulan.

TRIK PRAKTIS

Tips menunjukkan bukti simpulan:

1. Pahami lsl simpulan dengan tepat.

2. Perhatikan kalimat/pernyataan yang berisi uraian sebelum kalimat simpulan. Dapat juga uraian atau pendukung setelah simpulan.

3. Cari dan tentukan kalimat/pernyataan yang mendukung simpulan yang isinya berkaitan.

J. Menunjukkan Hubungan Antarbagian dalam Teks.

Sebuah paragraf dapat dikatakan baik apabila memenuhi unsur-unsur kohesi (kesatuan), dan koherensi (kepaduan). Yang dimaksud kohesi adalah jika informasi-Informasi dalam paragraf itu tetap dikendalikan oleh gagasan utama. Dalam paragraf mungkin terdapat beberapa gagasan tambahan, tetapi, gagasan-gagasan itu tetap dikendalikan oleh gagasan utama. Yang dimaksud dengan koheren adalah jika kalimat-kalimat yang menyusun paragraf itu terjalin secara logis dan gramatikal, dan berkaitan satu sama lain untuk mendukung gagasan utama.

Ada empat hal yang menjadikan kalimat satu dengan yang Iain berkoheren, yaitu: '

1. pengulangan kata;

2. kata penunjuk;

3. kata ganti (pronomina); dan

4. kata penghubung (konjungsi).

K. Kalimat Efektif

Kalimat efektif merupakan kalimat yang mudah dipahami oleh pembaca, serta tidak bermakna ganda.

Beberapa ciri kalimat efektif yaitu sebagai berikut.

1. Memakai diksi yang tepat.

2. Mempunyai unsur pokok atau penting, minimal Subjek dan Predikat (SP).

3. Sesuai dengan tata aturan ejaan (PUBEI) yang berlaku.

4. Melakukan penekanan ide pokok.

5. Mengacu kepada penghematan penggunaan kata.

Contoh:

Kalimat tidak efektif: kita harus dapat mengembalikan kepribadian kita, dan juga kepribadian orang-orang kota yang sudah terlanjur meninggalkan rasa perikemanusiaannya.

Kalimat efektif: kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaannya. 

Demikian materi membaca Nonsastra semoga dapat membantu. Terimakasih telah berkunjung.☺

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Post a Comment

Post a Comment