-->
gF6u0Vqh6RFrxd4GViiplRIajFJiSmm4Y0jpjNDw
Bookmark

Fantastis! Inilah Harga Jet Pack Paramedis

 

Jet Pack Paramedis Inggris

Satu set Jet Pack tersebut pun berharga fantastis. Dibandrol dengan harga Rp6,5 miliar untuk satu setnya. Pakaian yang dinamai jetsuit ini diakui Browning memang terinspirasi film Marvel: Iron Man.

Namun, Browning dalam keterangan resminya kepada dailymail.com sedang mempersiapkan kerjasama penyewaan pakaian tersebut untuk keperluan layanan darurat dengan pihak Great N orth Air Ambulance Service (GNAAS) Inggris. Harga ini jauh lebih murah jika dibandingkan membeli helikopter beserta pilot, bahan bakar, dan perawatan.

Uji coba misi penyelamatan dengan baju tebang itu telah dilakukan di wilayah Gunung Helvellyn yang berketinggian 950 meter. Pakaian terbang tersebut merupakan penemuan dari Richard Browning, seorang pengusaha asal Inggris yang juga merupakan CEO dari perusahaan teknologi, Gravity Industries Ltd.Jetpack tersebut bisa digunakan untuk terbang hingga ketinggian 12.000 kaki atau 3 568 meter.

Jet Pack ala Iron Man yang sempat viral sejak rancangan pertamanya pada tahun 2017, baru-baru ini digunakan oleh Gravity Industries untuk para tenaga medis. Mereka menguji coba Jet Pack ini dengan tujuan agar paramedis mampu menjangkau pasien yang tinggal di pedalaman atau lingkungan terpencil. Diharapkan juga bahwa dengan adanya inovasi ini, akan semakin banyak orang sakit di daerah terpencil yang dapat ditolong.

"Kami pikir teknologi ini bisa memungkinkan tim kami menjangkau beberapa pasien lebih cepat dari sebelumnya. Dalam beberapa kasus, itu bisa menyelamatkan hidup mereka," kata Any Mawson selaku Direktur Operasional GNAAS.

Uji coba ini berlokasi di daerah pegunungan dan simulasi terbang dilakukan selama 90 detik. Waktu tersebut setara dengan 25 menit mendaki. Gravity Industries bekerja sama dengan Great North Air Ambulance Service (GNAAS) Inggris untuk mewujudkan simulasi ini.  Dikutip dari laman Engadget, dilaporkan bahwa Browning (orang yang menaiki Jet Pack pada sesi uji coba) saat ini telah melakukan uji terbang simulasi korban di lokasi pegunungan. Dia pun berhasil sampai di lokasi korban hanya dalam waktu 90 detik, jauh lebih cepat jika ditempuh dengan berjalan kaki.

Jet Pack yang digunakan dalam uji coba tersebut menggunakan microjets bertenaga bahan bakar jet atau diesel. Pemakaiannya dipasangkan di lengan dan punggung pilot, dengan head-up display yang menampilkan data penting seperti daya dorong dan sisa bahan bakar.

Seperti yang telah diketahui bahwa terwujudnya inovasi ini tidak mungkin memakan waktu yang sebentar. Pasalnya, para tenaga medis membutuhkan latihan memakai Jet Pack dan harus memiliki fisik yang tangguh. Mengingat medan dan rintangan di daerah terpencil cukup berbahaya. Selain itu, mereka yang diterjunkan haruslah yang benar-benar ahli dalam bidang medis, sehingga mampu bertindak dengan tepat dalam kemungkinan situasi sulit. Untuk alasan keamanan, alat tersebut hanya boleh digunakan ketika cuaca cerah saia.

Dilansir dari MerahPutih, untuk menjadi Pilot Jet Pack dengan waktu terbang hanya 5-19 menit, sangat dibutuhkan pelatihan yang extra terspesialisasi. Mereka juga harus memiliki kebugaran yang cukup untuk menopang berat badan dengan lengan.

Jetpack yang digunakan oleh GNASS merupakan buah dari kerjasama dengan Gravity Industry. Untuk membawa petugas beserta perlengkapan medisnya digunakan mesinjet dengan 1.050 tenaga kuda. 

Andy Mawson, selaku direktur operasi Great North Air Ambulance Service (GNAAS) menyatakan bahwa jetsuit tersebut sangat bermanfaat bagi para tenaga medis terutama ketika menghadapi situasi darurat
di medan-medan yang sulit.

Post a Comment

Post a Comment